Oleh | Dibuat | Dibaca 3.537 kali | 1 komentar

Bandwidth. Apa itu bandwidth? Untuk apa bandwidth? Mungkin seperti itulah kalo kita hanya biasa menggunakan internet atau mengakses website tanpa mencari tahu apa yang terjadi dibalik sebuah keberadaan website. Seperti itulah pikiran saya ketika pertama mengenal hosting. Semua orang yang bermain hosting, tentunya tak terlewat para web developper dan desainer yang mainnya di premium hosting akan terpikirkan yang namanya bandwidth. Biasanya ketika mencari web hosting tempat nyimpen file-file web kita, ada beberapa patokan yang harus dijadikan acuan -tidak wajib sih, tapi kebanyakan demikian-. Beberapa diantaranya:

  1. Mencari dan membandingkan harga paket hosting yang murah

  2. Melihat sisi profesionalitas web hosting (fitur dan pelayanan)

  3. Memperhatikan jatah bandwidth yang diberikan

Nah dari tiga point utama di atas salah satu yang kali ini berhasil saya lakukan adalah point ketiga, badwidth. Yang telah saya lakukn kali ini adalah memisahkan file static dengan file dynamic. File static adalah file-file yang tidak memerlukan update baik secara berkala maupun tiba-tiba, misalnya gambar, photo, audio, video, file, arsip, dll. Adapun file dynamic misalnya file HTML, PHP, CSS dan JavaScript. Umumnya dan wajibnya, file dyamic pasti akan diletakkan di sisi server web hosting yang telah kita sewa. Dalam hal ini saya membeli paket hosting di KotaHosting (bukan promo nih, hehe) dengan kuta 300 MB seharga xxx (cek aja sendiri harganya di situsnya, segala disebutin tar dikiranya promo :P).

Buat saya 300 MB adalah space yang lumayan cukup walopun seringnya space yang saya habiskan hanya 30 sampai 50 MB (tanpa static file). Dari awal saya pindah domain dari .NET ke .COM pertengahan Agustus 2012 lalu, saya mulai mengaplikasikan sistem CDN yang saya planning sejak lama (setelah terhempasnya arijulianto.net) untuk penyimpanan static content yang kemudian saya menyebutnya AJCDN Media.

AJCDN yang telah saya buat di domain https://ajcdn.static.media.arijulianto.com ini mulanya memakai domain lain (3x ganti), dan yang sekarang adalah yang fixnya. Sistem CDN yang saya buat berbeda konsep dengan CDN Content Delivery Network seperti facebook dan twitter. Mereka menyewa jasa CDN untuk mempercepat transfer data karena pengunjungnya yang berada di berbagai belahan dunia. Tapi konsep yang saya buat hanyalah sebagai web hosting kecil, dengan tujuan tidak menghabiskan bandwidth paket hosting saya -meskipun sekarang KotaHosting memberikan data transfer atau bandwidth yang unlimited ke semua paketnya-.

Kembali ke topik utama, soal penghematan bandwidth. Ya trik yang saya lakukan untuk menghemat bandwidth hosting adalah menyimpan static content ke sub domain, dimana saya menyimpan sub domain saya itu di free hosting alias hosting gratis dan melakukan pointing A server :D. Hasilnya? Alhamdulillah saya berhasil memangkas pemakaian bandwidth web saya sampai 50% lebih. Dulu ketika saya menaruh file-file web saya di NeoHoster, bandwidth yang dihabiskan mencapai 600 MB sampai 1 GB per bulannya, tapi dengan pemisahan static content, pemakanai bandwidth lumayan turun derastis menjadi 250 MB sampai 696 MB saja. Lumayan kan? ;). Silakan lihat pada gambar di bawah ini (edited, beebrapa infrmasi dihapus dan diblur demi privasi)

Pemakaian Bandwidth

Tips: Temen-temen boleh mengaplikasikan cara yang saya pakai ini, hanya saja sebenarnya saya sendiri masih agak sedikit was-was dengan hosting gratisan tuh. Ada berbagai pengalaman hosting gratisan yang pernah saya dapatkan, misalnya suspend tiba-tiba. Inilah yang dalam hati kecil saya masih terpikirkan. Maka dari itu, saya melakukan siasat dengan melakukan backup rutin setiap satu, dua atau 3 minggu sekali agar jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kita tidak kehilangan seluruhnya.

Ya begitulah salah satu pengalaman saya dalam hal web hsoting, khususnya dalam penangnan bandwidth. Terima kasih. Saran, masukan dan tambahan silakan melalui form komntar yang telah saya sediakan :)

IBX5A4393D5E2AD7